Definisi kapal adalah suatu bentuk bangunan dan konstruksi yang sanggup mengapung di atas air dan mempunyai sifat muat berupa penumpang atau barang yang sifat geraknya bisa dengan angin, dayung atau mesin. Fungsi dari sebuah kapal yaitu sebagai alat transportasi di air. Umumnya kapal digunakan untuk pengangkutan berupa barang, penumpang ataupun binatang dari suatu tempat menuju tempat lain. Selain sebagai alat angkut, kapal digunakan untuk rekreasi, sebagai alat pertahanan dan keamanan, alat-alat survey atau laboratorium maupun sebagai kapal kerja dan sebagainya.
Kapal layar yaitu alat transportasi laut jenis kapal yang mempunyai layar. Kapal ini digerakkan dengan memanfaatkan tenaga angin. Layar ini berfungsi untuk menangkap tiupan angin pada kapal. Pada kapal layar tradisional, semoga sanggup berlayar sangat mengandalkan dorongan angin yang ditangkap oleh layar berbentuk segitiga. Bentuk dari layar ini bisa segitiga atau segiempat, namun pada bahtera tradisional umumnya berbentuk segitiga. Layar ini bisa membentuk sandeq hingga berkecepatan 60 knot. Layar ini biasanya di pasang di banyak sekali macam-macam perahu. Bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan kapal layar pada masa lampau umumnya yaitu menggunakan kayu, bambu ataupun batang-batang papirus mirip yang digunakan bangsa mesir kuno, kemudian digunakan materi bahan logam mirip besi/baja sebab kebutuhan insan akan kapal yang kuat.
Sebelum ditemukannya mesin uap pada kurun ke-19, kapal layar merupakan satu-satunya alat transportasi laut baik untuk kepentingan militer maupun untuk kepentingan sipil. Namun sesudah ketika itu, kapal layar mulai ditinggalkan seiring dengan adanya Revolusi Industri yang diprakarsai oleh negara Inggris melalui inovasi mesin uap oleh James Watt. Sejak Revolusi Industri, perkembangan mesin uap dan pengolahan besi/baja meningkat pesat. Hal ini mengakibatkan meningkatnya jumlah kapal bermesin dan bertahap penggunaan kapal layar mulai berkurang.
Kapal layar pada awalnya digerakkan oleh layar dan tenaga insan sebagai pendayung. Model kapal yang menggunakan pendayung sebagai tenaga geraknya sanggup dilihat pada kapal Viking, kapal Mesir Kuno, kapal Romawi Kuno, kapal India Kuno hingga kapal Borobudur yang sudah menggunakan kapal layar. Namun seiring dengan waktu, maka digunakan kapal layar bercadik mirip yang dijumpai di Indonesia, kapal dengan menggunakan layar segitiga yang banyak digunakan oleh bangsa-bangsa di daerah Timur Tengah, kapal dengan menggunakan layar segiempat yang banyak digunakan oleh bangsa-bangsa Eropa menjelang masa kurun penjelajahan dan kapal layar lipat yang banyak dijumpai di Jepang dan China.
Cadik yaitu cuilan dari bahtera yang di pasang secara sejajar di luar lambung kapal, bisa berupa batangan atau lambung yang lebih sempit dari kapal itu sendiri. Tujuannya yaitu untuk menstabilkan kapal bahtera layar. Cadik yaitu teknologi laut khas penutur bahasa Austronesia.
Kapal layar masa sekarang pada umunya dilengkapi dengan mesin tempel sebagai tenaga penggerak cadangan untuk menghadapi kemungkinan tidak adanya angin yang cukup untuk menggerakkan layar di daerah tertentu semoga sanggup melanjutkan pelayarannya. Mesin tempel yaitu mesin penggerak pada perahu, ataupun kapal kecil yang terdiri dari mesin penggerak, transmisi, propeler ataupun jet air. Mesin ini ditempelkan pada buritan kapal layar. Selain berfungsi sebagai penggerak mesin tempel juga digunakan untuk mengemudikan kapal layar dengan cara memutar mesin beserta propeler pada suatu sumbu. Berbagai jenis penggerak bisa digunakan, baik mesin 2 tak, mesin 4 tak ataupun menggunakan mesin diesel. Belakangan ini dikembangkan juga mesin listrik untuk kapal layar ukuran kecil.
Jenis Jenis Kapal Layar
Jenis kapal layar sanggup dibedakan berdasarkan tenaga penggerak, bentuk layar dan type kapal. Berikut ini yaitu jenis-jenis kapal.
· Berdasarkan Tenaga Penggerak
1. Kapal layar dengan pendayung
2. Kapal layar tanpa pendayung
· Dari Bentuk Layar
1. Kapal layar segitiga
2. Kapal layar segi empat
3. Kapal layar lipat
· Dari Type Kapal
1. Kapal layar bercadik
2. Kapal layar Jung
3. Kapal layar Clipper
4. Kapal layar Galleon
5. Kapal layar Dromon
6. Kapal layar Cog
7. Kapal layar Caravel
8. Kapal layar Carrack
9. Kapal Layar Longship
10. Kapal layar Galleas
11. Kapal layar pinisi
Jenis-jenis kapal layar beserta keterangan dan gambarnya.
- Kapal Layar Pinisi
Pinisi yaitu jenis kapal layar tradisional khas milik Indonesia, yang berasal dari Suku Bugis dan Suku Makassar di Propinsi Sulawesi Selatan tepatnya dari desa Bira kecamatan Bonto Bahari Kabupaten Bulukumba. Pinisi sendiri bergotong-royong merupakan nama layar. Konstruksi kapal layar Pinisi umumnya mempunyai dua tiang layar utama dan tujuh buah layar, yaitu tiga di ujung depan, dua di depan, dan dua di belakang. Dua tiang layar utama tersebut berdasarkan 2 kalimat syahadat dan tujuah buah layar merupakan jumlah dari surah Al-Fatihah. Pinisi yaitu sebuah kapal layar yang menggunakan jenis layar sekunar dengan dua tiang dengan tujuh helai layar yang dan juga mempunyai makna bahwa nenek moyang bangsa Indonesia bisa mengharungi tujuh samudera besar di dunia. Kapal tradisional ini secara umum digunakan untuk transportasi pengangkutan barang antarpulau. Berikut ini yaitu foto Kapal Layar Pinisi  |
| Gambar Kapal Layar Pinisi |
 |
| Gambar Kapal Layar Pinisi Kebanggaan Indonesia |
 |
| Gambar Kapal Layar Pinisi Khas Indonesia |
 |
| Gambar Kapal Layar Pinisi Khas Suku Bugis |
 |
| Gambar Kapal Layar Pinisi Termegah |
 |
| Gambar Kapal Layar Pinisi Berlayar di Laut Biru |
 |
| Gambar Kapal Layar Pinisi Mengarungi Laut |
- Kapal Layar Bercadik Borobudur
Kapal Borobudur yaitu kapal layar bercadik ganda terbuat dari kayu yang berasal dari kurun ke-8 di Nusantara yang digambarkan dalam beberapa relief Borobudur dan merupakan kapal layar kuno, Jawa Tengah, Indonesia. Fungsi dari cadik yaitu untuk menyeimbangkan dan memantapkan perahu. Perahu kano bercadik tunggal atau kembar yaitu bahtera khas bangsa laut Austronesia yang digunakan dalam penjelajahan dan penyebaran mereka di Asia Tenggara Oseania, dan Samudra Hindia. Jenis kapal layar bercadik kembar yang ditampilkan di Borobudur kemungkinan besar yaitu jenis kapal layar yang sama yang digunakan oleh dinasti Sailendra dan Kemaharajaan laut Sriwijaya yang menguasai perairan Nusantara pada kurun kurun ke-7 hingga ke-13.
 |
| Gambar Kapal Layar Bercadik Borobudur |
 |
| Gambar Kapal Layar Borobudur Relief |
- Kapal Layar Jung
Kapal Jung yaitu homogen kapal layar, yang banyak terdapat di perairan Asia Tenggara hingga ke pantai timur Afrika.
Konstruksi kapal layar bercadik sangat unik. Lambung bahtera dibuat sebagai menyambungkan papan-papan pada lunas kapal. Kemudian disambungkan pada pasak kayu tanpa menggunakan kerangka, baut, atau paku besi. Ujung haluan dan buritan kapal berbentuk lancip. Kapal layar Jung ini dilengkapi dengan dua batang kemudi ibarat dayung, serta layar berbentuk segi empat. Kapal layar Jawa terang berbeda dengan kapal Tiongkok yang lambungnya dikencangkan dengan bilah-bilah kayu dan paku besi. Selain itu kapal layar Tiongkok mempunyai kemudi tunggal yang dipasang pada palang rusuk buritan.
- Kapal layar Galleon
Galiung atau galiun atau galleon yaitu kapal layar besar yang mempunyai dek bertingkat-tingkat, dan umumnya digunakan oleh negara-negara Eropa dari kurun ke-16 hingga kurun ke-18. Ketika digunakan untuk berdagang maupun untuk berperang, kapal layar galleon umumnya dilengkapi dengan meriam jenis demiculverin.
Kapal Layar Galiung merupakan perkembangan dari kapal layar berukuran kecil yang disebut caravela, atau kapal bertiang layar 3 atau 4 yang disebut carraca dalam bahasa Spanyol atau nau dalam bahasa Portugis (carraca dan nau, keduanya berarti kapal). Kapal Layar Galleon digunakan untuk pelayaran jarak jauh di samudra. Bagian haluan yang dibuat lebih rendah dan lambung kapal yang diperpanjang, menghasilkan tingkat stabilitas di air yang tidak dimiliki kapal model sebelumnya. Berkurangnya tahanan angin pada cuilan depan menghasilkan kapal yang lebih cepat dan kemampuan bermanuver yang lebih baik. Kapal Layar Galiung berbeda dari kapal model sebelumnya, terutama sebab bentuk kapal yang lebih panjang, lebih rendah, dan lebih sempit. Kapal Layar Galleon ini juga mempunyai buritan berbentuk persegi dan bukan melengkung. Bagian haluan mempunyai moncong atau hidung yang menonjol jauh ke depan di bawah haluan. Di Portugal waktu itu, kapal ukuran sangat besar (sering di atas 1.000 ton) biasanya dibangun dengan model carraca, sementara sebagian besar kapal berbobot di bawah 500 ton dibangun dengan model galiung. Meskipun demikian, kapal layar galiung terbesar yang disebut galiung Manila sanggup berukuran hingga 2.000 ton. Persenjataan kapal carraca cenderung lebih ringan, dan kapal layar jenis ini umumnya digunakan sebagai kapal barang. Sebaliknya, kapal layar galiung yaitu kapal perang serbaguna, lebih kuat, membawa persenjataan berat, namun biaya pembangunan lebih murah (harga 5 galiung kira-kira setara dengan 3 carraca. Oleh sebab itu, kapal layar galiung cocok digunakan sebagai kapal kargo sekaligus kapal perang.
Kapal Layar Galiung sepenuhnya mengandalkan layar sebagai sumber tenaga. Kapal ini mempunyai 3 hingga 5 tiang layar, dan sebuah layar segitiga (layar latin) yang terpasang pada tiang terakhir (biasanya tiang ketiga). Kapal layar galiung digunakan untuk keperluan militer dan perdagangan. Spanyol populer dengan konvoil armada kapal galiung yang disebut armada harta Spanyol dan galiung Manila. Kapal Layar Galiung begitu serbaguna, sesudah selesai digunakan berperang, sebuah kapal sanggup digunakan berdagang. Satu kapal layar galiung sanggup berganti-ganti tugas sepanjang usia pakai kapal tersebut. Selama dua setengah abad, galiung merupakan prototipe dari semua kapal dengan tiga tiang layar atau lebih, dan dilengkapi layar persegi, termasuk kapal model full rigged ship.
Kapal-kapal layar perang utama dari armada Spanyol dan armada Inggris yang saling bermusuhan, bertempur dalam perang laut bersejarah pada tahun 1588. Ketika itu, Armada Spanyol yang terdiri dari kapal-kapal layar galiung dikalahkan oleh armada Inggris yang terdiri dari kapal-kapal galiung yang disederhanakan (disebut kapal galiung razee) oleh pembuat kapal Inggris berjulukan Sir John Hawkins. Meskipun demikian, galiung Spanyol yang berukuran besar—sebagian besar dirancang sebagai kapal angkut untuk pelayaran samudra yang memakan waktu lama—terbukti sulit dihancurkan dalam pertempuran serta tahan dari angin ribut besar dalam pelayaran pulang, dan sebagian di antaranya selamat tiba kembali di Spanyol.  |
| Gambar Kapal Layar Galiung |
 |
| Gambar Kapal Layar Galleon |
 |
| Gambar Kapal Layar Galleon dengan Layar Tidak Terbuka |
 |
| Gambar Kapal Layar Galleon lagi menepi |
 |
| Gambar Kapal Layar Galleon di laut |
- Kapal layar Clipper
Clipper yaitu kapal layar yang cepat dari kurun ke-19 yang mempunyai beberapa layar dan sebuah rig persegi. Kapal layar Clipper biasanya berbadan ramping dan panjang, mempunyai kargo yang terbatas, berukuran kecil berdasarkan standar waktu itu, dan bisa berlayar lebih jauh dari kapal layar biasa. Kapal layar Clipper ini umumnya dibuat di galangan kapal Britania dan Amerika. Kapal layar Clipper seringkali digunakan dalam perdagangan internasional pada zaman tersebut, dengan rute-rute mirip Britania Raya dan koloni-koloninya, rute trans-Atlantik, dan rute New York-San Francisco melalui Tanjung Horn pada masa Demam Emas California. Kapal Layar Clipper Belanda dibuat pada tahun 1850-an untuk mengangkut teh dan penumpang ke Pulau Jawa.  |
| Gambar Kapal Layar Clipper |
 |
| Gambar Kapal Layar Clipper Melaju |
 |
| Gambar Kapal Layar Clipper Berlayar |
 |
| Gambar Kapal Layar Clipper di laut |
 |
| Gambar Kapal Layar Clipper di laut tenang |
- Kapal Layar Kura-kura
Kapal Layar Kura-kura atau Geobukseon [거북선] yaitu jenis kapal layar perang besar dari kelas Panokseon yang digunakan oleh Angkatan Laut Dinasti Joseon di Korea dari awal kurun ke15 hingga kurun ke-19.
Kapal layar perang Kura-kura generasi pertama yang diciptakan pada tahun 1413 hingga 1415, tercatat di dalam Babad Dinasti Joseon (Joseon Wangjo Sillok) sebagai "kapal tombak". Jenis kapal layar kura-kura ini digunakan untuk melawan gangguan para perompak Jepang di wilayah pesisir. Jenis kapal pertama ini kemudian ditinggalkan cukup usang dikarenakan tiadanya ancaman dan negara dalam kondisi tenang cukup usang dan juga tidak pernah digunakan dalam operasi militer maritim.
Kapal Layar Kura-kura sangat populer sebab memenangkan banyak pertempuran dalam masa Invasi Jepang ke Korea tahun 1592-1598 oleh Toyotomi Hideyoshi. Jenis Kapal Layar Kura-kura yang dikenal ketika ini didesain oleh Admiral Yi Sun shin. Kapal Layar Kura-kura pada zaman itu dilengkapi 5 buah meriam, mempunyai atap yang terbuat dari kayu dan dilengkapi "duri-duri" besar dan tajam. Sedangkan pada kepalanya dibuat figur naga.  |
| Gambar Kapal Layar Kura-Kura |
 |
| Gambar Kapal Layar Kura-Kura di Museum |
 |
| Gambar Kapal Layar Kura-Kura sedang menepi |
 |
| Gambar Kapal Layar Kura-Kura tidak berlayar |
 |
| Gambar Kapal Layar Kura-Kura di pamerkan di Museum |
 |
| Gambar Kapal Layar Kura-Kura siap melaut |
- Kapal Layar Yacht
Yacht awalnya didefinisikan sebagai kapal layar ringan dan cepat yang digunakan untuk mengantar orang penting. Dalam perkembangan berikutnya, definisi menjelma suatu kapal, selain dinghy, yang didorong oleh layar dan digunakan untuk pelayaran hobi dan/atau balap yacht.
Yacht mempunyai panjang yang bervariasi mulai dari 6 m (20 Kaki) hingga 30m (98 kaki) atau lebih. Namun, kebanyakan yacht pribadi mempunyai panjang sekitar 7-14 meter - biaya pembuatan dan perawatan yacht naik drastis seiring dengan besarnya kapal.
 |
| Gambar Perahu Layar Yacht |
 |
| Gambar Perahu Layar Yacht lagi melaut |
 |
| Gambar Perahu Layar Yacht posisi miring tertiup angin |
 |
| Gambar Perahu Layar Yacht mirng |
 |
| Gambar Perahu Layar Yacht lagi keleum |
 |
| Gambar Perahu Layar Yacht miring lagi |
 |
| Gambar Perahu Layar Yacht awas ada hiu |
 |
| Gambar Perahu Layar Yacht lagi tidak melaut. |
- Kapal layar Galleas
Kapal perang Galleas pada awalnya menggunakan layar dan pendayung. Kapal layar perang Galleas ini sangat sederhana dan pertempurannya menggunakan pedang dan tombak dalam jarak dekat. Selain itu, kapal layar Galleas ini dilengkapi dengan alat pendobrak yang dipasang pada cuilan haluan kapal. Sehingga, kapal layar Galleas tersebut, dengan kekuatan pendayung ditabrakkan pada kapal lawan sehingga bocor dan tenggelam. Kapal layar Galleas ini kemudian dikenal sebagai galley. Selain galley, pada masa itu , bangsa Viking dari Skandinavia menggunakan kapal yang dikenal sebagai "Viking Longship".
Selain menggunakan pendobrak pada haluan kapal, pada kapal tertentu menggunakan penyembur api, yang dikenal kemudian dikenal sebagai "api Yunani", dan pada masa peperangan antara Romawi-Karthago, kapal-kapal Romawi dilengkapi dengan jembatan yang disebut dengan corvus.
Dalam perkembangan selanjutnya, kapal layar Galleas ini dilengkapi dengan bangunan di tempat yang agak tinggi sebagai pemanah, yang pada perkembangan selanjutnya dikenal sebagai bridge atau anjungan, yang nantinya berfungsi sebagai sentra komando. Selain bridge, kapal layar Galleas juga dilengkapi castle atau semacam benteng pada haluan dan buritan kapal. Tujuannya yaitu semoga para pemanah lawan tidak sanggup melumpuhkan kapal baik dari haluan kapal maupun buritan kapal. Dari konsep inilah, kapal layar Galleas kemudian dipertebal dan diperkuat. Konsep ini diterapkan diawali oleh Angkatan Laut Kerajaan di tempat Eropa Utara.
Selain Eropa, bangsa China juga menganut konsep kapal jenis galleas ini termasuk masa Laksamana Cheng Ho yang melaksanakan ekspedisi pada kurun ke-15. Berbeda dengan bangsa-bangsa Eropa. Bangsa China tidak berbagi kapalnya, yang masih berupa kapal jung tersebut menjadi kapal perang yang didesain khusus.
9. Kapal Layar Fregat
Sejarah kemudian mencatat, negara-negara maritim mirip Spanyol, Belanda, Inggris, Portugal memerlukan kapal-kapal perang yang lebih lincah, lebih gesit dan lebih ringan dibandingkan dengan galleon. Hal ini diharapkan untuk menjaga atau patroli di wilayah jajahan sekaligus untuk menjaga kehadirannya di perairan dengan jumlah kapal yang lebih banyak. Untuk itu pada kurun ke-17 hadirlah kapal-kapal layar fregat atau frigatte.
- Kapal Layar Dromon
Dromon (bahasa Yunani: δρόμων, dromōn) yaitu salah satu tipe galley dan merupakan kapal perang terpenting dalam kesatuan Tentara Laut Bizantium semenjak kurun ke-5 s.d. kurun ke-12 M. Secara tidak langsung, kapal ini dikembangkan dari basis kapal liburna dan biasanya kapal ini ditenagai oleh pendayung dan layar, sebuah konfigurasi yang telah banyak digunakan oleh tentara-tentara laut di daerah Laut Tengah selama berabad-abad.
Bahasa Inggris kuno dromond dan Bahasa Perancis renta dromont diturunkan dari kata dromon, dan diartikan sebagai kapal kurun pertengahan yang dianggap cukup besar.
Penampilan dan evolusi kapal perang kurun pertengahan selalu diperdebatkan dan hanya berupa dugaan; hingga ketika ini, tidak ada sisa-sisa kapal perang berdayung dari kurun pertengahan yang ditemukan, dan warta harus dikumpulkan dengan menganalisis bukti sastra, gambar-gambar artistik mentah, dan sisa-sisa beberapa kapal dagang (seperti rongsokan Pantano Longarini kurun ke-7 dari Sisilia, rongsokan kapal Yassi Ada dari kurun ke-7, dan Serçe Limanı dari kurun ke-11 di Turki). Hanya pada tahun 2005-2006 penggalian arkeologi proyek Marmaray di lokasi Pelabuhan Theodosius (Yenikapi modern) menemukan sisa-sisa lebih dari 36 kapal Bizantium dari kurun ke-6 hingga kurun ke-10, termasuk empat galley kecil dari jenis galea.
Pendapat umum mengenai perkembangan utama yang membedakan antara dengan dromon awal dengan liburna, dan selanjutnya menjadi ciri galley Mediterania, yaitu adopsi dari geladak penuh (katastrōma), ditiadakannya alat penghancur di haluan yang diganti dengan alat pendorong di atas permukaan air, dan pengenalan bertahap layar latin. Alasan yang niscaya dari meniadakan alat penghancur (bahasa Latin: rostrum, bahasa Yunani: ἔμβολος) masih belum jelas. Salah satu kemungkinan yaitu bahwa perubahan itu terjadi sebab evolusi bertahap dari metode kuno yang pertama kali membangun cuilan luar lambung kapal dengan purus dan lubang, lemah terhadap alat penghancur, menjadi metode yang pertama membangun kerangka, yang menghasilkan lambung lebih kuat dan lebih fleksibel, sehingga lebih kuat menahan serangan alat penghancur.
- Kapal Layar Cog
- Kapal Layar Caravel
Caravel (Portugis: Caravela, IPA: [kɐɾɐvɛlɐ]) yaitu kapal layar sangat bermanuver kecil berkembang di kurun ke-15 oleh Portugis untuk menjelajahi sepanjang pantai Afrika Barat dan ke Samudera Atlantik. Layar lateen memperlihatkan kecepatan dan kapasitas untuk berlayar ke angin (pemukulan). Kapal Layar Caravels digunakan oleh Portugis untuk pelayaran eksplorasi kelautan selama 15 dan 16 kurun di Age of Discovery.
Karena berat lebih ringan dan kecepatan sehingga lebih besar, Kapal Layar Caravel yaitu anugerah untuk pelaut. Kapal Layar Caravels awal umumnya dilakukan dua atau tiga tiang dengan layar lateen, sementara jenis kemudian mempunyai empat tiang. Kapal Layar Caravels awal mirip tilhada Caravela dari kurun ke-15 mempunyai panjang rata-rata antara 12 dan 18 m (40 hingga 60 kaki), kapasitas rata-rata 40 hingga 50 ton, rasio tinggi panjang ke lebar sekitar 3,5: 1, dan bingkai elips sempit (seperti bingkai melingkar nau), membuat mereka sangat cepat dan bermanuver namun dengan kapasitas yang agak rendah. Menjelang final kurun ke-15, Kapal Layar Caravel itu kadang kala dimodifikasi dengan memberi rig yang sama sebagai nau dengan kelewar, layar utama persegi dan layar sorong lateen, tetapi tidak carrack high forecastle atau banyak sternpalace sebuah, yang akan membuatnya unweatherly. Dalam bentuk ini kadang kala dikenal sebagai Caravela redonda (berlayar persegi menggembung dikatakan bulat, redonda, dalam tradisi Iberia). Itu di kapal sehingga Christopher Columbus berangkat ekspedisi pada tahun 1492; Santa María yaitu 100 ton nau yang menjabat sebagai unggulan dan Pinta dan Niña yang caravels kecil sekitar 15-20 m dengan sinar 6 m dan menggusur sekitar 60-75 ton.
- Kapal Layar Carrack
Sebuah carrack yaitu kapal layar bertiang tiga atau empat yang dikembangkan di kurun ke-15 oleh Genoa untuk digunakan dalam perdagangan. Kapal Layar Carrack banyak digunakan oleh kurun ke-15 kekuatan maritim Eropa, dari Mediterania ke Eropa barat laut, meskipun masing-masing daerah mempunyai model desain yang sedikit berbeda. Portugis dan Spanyol yang menggunakan Kapal Layar Carrack untuk perjalanan laut dan untuk menjelajahi dunia.
Dengan variasi linguistik, kapal layar ini disebut: caracca atau nao dalam dialek Genoa dan Castillian Spanyol; nau dalam bahasa Portugis; caraque atau nef di Perancis. Nama 'carrack' mungkin berasal dari Arab Harraqa, jenis kapal yang pertama kali muncul di sepanjang tepi sungai Tigris dan Efrat bergairah selama kurun ke-9.
14. Kapal Layar Longship
Longships yaitu jenis kapal layar yang ditemukan dan digunakan oleh Viking untuk perdagangan, komersial, eksplorasi dan perang selama Zaman Viking. Desain dari kapal layar longship berevolusi selama berabad-abad, dimulai pada Zaman Batu dengan inovasi umiak dan terus hingga kurun ke-6 dengan kapal layar mirip Nydam dan Kvalsund. Kapal Layar Longship muncul dalam bentuk lengkap antara kurun ke-9 dan ke-13. Karakter dan penampilan kapal layar ini telah tercermin dalam Skandinavia kapal-bangunan tradisi hingga ketika ini. Keterampilan tertentu dan metode yang digunakan dalam membuat Kapal Layar Longships masih digunakan di seluruh dunia, seringkali dengan pembiasaan modern. Hampir semua terbuat dari kayu, dengan layar kain (tenun wol) dan mempunyai banyak detail dan tabrakan pada lambung kapal.
 |
| Gambar Kapal Layar Longship |
 |
| Gambar Kapal Layar Longship Viking |
 |
| Gambar Kapal Layar Longship lagi berlayar |
 |
| Gambar Kapal Layar Longship mirip naga |
 |
| Gambar Kapal Layar Longship dayung banyak |
 |
| Gambar Kapal Layar Longship di tiup angin |
 |
| Gambar Kapal Layar Longship muat banyak penumpang |
 |
| Gambar Kapal Layar Longship lukisan |
 |
| Gambar Kapal Layar Longship Viking lagi dipamerkan |
 |
| Gambar Kapal Layar Longship Viking lagi berlayar |
 |
| Gambar Kapal Layar Longship banget |
