INFO LOWONGAN KERJA TERBARU KLIK DISINI

Pemaindian Air Hangat Tirto Husodo


Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, mempunyai banyak obyek wisata alam.Salah satunya yaitu pemandian air hangat Tirto Husodo di Desa Karangrejo, Kecamatan Arjosari. Lokasi pemandian yang berjarak sekitar 15 km arah utara dari Kota tak pernah sepi pengunjung. Selain air panas air alami menyegarkan badan, juga mempunyai kegunaan menyembuhkan beberapa macam penyakit, menyerupai encok.

Untuk mencapainya sanggup ditempuh dengan memakai aneka macam macam sarana transportasi. Baik sepeda motor, kendaraan beroda empat sampai mini bus. Waktu tempuhnya pun tidak mengecewakan singkat, antara 15 menit sampai 30 menit.
Kendati berada di lereng gunung, namun jalan menuju pemandian sudahdiaspal mulus.
Sepanjang perjalanan, wisatawan akan disuguhi suasana yang cukup nyaman dan asri. Disisi jalan, terdapat areal persawahan terhampar luas. Tidak itu saja, nuansa khas pedesaan dan masyarakatnya yang ramah, melengkapi keberadan obyek wisata pemandian Tirto Husodo.
Namun, kalau animo penghujan, menuju pemandian air hangat ada baiknya lebih berhati-hati. Ruas jalan yang diapit perbukitan, terkadang rawan longsor dan gunturan tanah.
Di area pemandian, terdapat empat bak mandi dengan air hangat. Kolam-kolam itu mempunyai ukuran dan kedalaman tertentu. Untuk dewasa, disediakan bak dengan kedalaman 1,5 meter sampai 2 meter. Kolam ini sempurna berada di bawah bak utama dengan suhu air hangat. Berbeda dengan bak utama yang terletak diposisi paling atas. Suhu airnya lebih
panas. Karena itu pengunjung dihentikan untuk mandi di serpihan itu.
Sedangkan bak dengan ukuran lebih kecil berada di sisi kanan pintu masuk. Kolam kecil dengan kedalaman kurang dari satu meter diperuntukkan bagi anak-anak.
Selain itu, bagi pengunjung yang ingin menikamti secara khusus,
disediakan pemandian Spa. Ada tiga kamar untuk berendam dan satu bak besar. Tentunya, tiket mandi spa berbeda dengan mandi di bak umum.
Kalau mandi di bak umum hanya dikenakan tiket masuk saja. Sedang untuk mandi spa dikenakan tarif khusus. Bahkan, di kompleks pemandian air hangat juga terdapat villa.
Pada masa liburan sekolah atau hari libur nasional, pemandian air hangat banyak dikunjungi pengunjung. Baik lokal maupun luar daerah. Peningkatannya pun tidak mengecewakan besar. Jika pada hari biasa pengunjung yang tiba hanya puluhan orang per hari, pada hari libur jumlahnya naik menjadi ratusan orang. Untuk menunjang kenyamanan, Pemkab Pacitan membangun berbagai
sarana pendukung. Diantaranya kios-kios cinderamata, persewaan alat-alat renang belum dewasa dan masakan disekitar pemandian.
Bagi pecinta buah-buahan, ada baiknya berkunjung saat animo durian tiba. Sebab, disekitar lokasi pemandian akan banyak ditemui pedagang-pedagang buah durian. Terlebih, daerah sekitar pemandian air hangat, menyerupai Desa Karangrejo, dikenal sebagai salah pusat penghasil durian, selain wilayah Kecamatan Tulakan. Tak heran kalau kemudian pemerintah daerah berencana menjadikannya sebagai salah satu
desa wisata buah.
Konon, pemandian air hangat sudah ditemukan semenjak ratusan tahun kemudian dan bersumber dari Gunung Kelir. Saat itu wujudnya masih berupa sumber air. Kisahnya, sumber air tersebut berasal dari tumpahan air periuk nasi milik salah seorang tokoh agama Islam yang tengah melaksanakan syiar di Gunung Kelir. Sampai kini pun, sumur-sumur milik warga sekitar airnya juga terasa hangat. Khususnya pada animo kemarau.
Eksploitasinya sendiri dilakukan semenjak jaman pemerintahan Hindia Belanda. Diantaranya dengan pembangunan enam buah bak berukuran kecil-kecil. Hingga kemudian pada sekitar tahun 70-an sumber air hangat dibangun dan dibuka sebagai salah satu lokasi wisata diKabupaten Pacitan(WR)
Diposkan oleh Rahayu

INFO LOWONGAN KERJA TERBARU KLIK DISINI

Iklan Atas Artikel


Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2


Iklan Bawah Artikel