INFO LOWONGAN KERJA TERBARU KLIK DISINI

Fungsi Pakaian Berdasarkan Syariat Islam Islam

Busana sanggup memberi dampak spikologis bagi pemakainya. Cobalah ke pesta dengan menganakan pakaian sehari-hari, niscaya anda akan erasa rikuh. Sebaliknya Anda akan lebih percaya diri kalau menggunakan pakaian istimewa. Karena itu sementara negara mengganti pakaian militernya dengan warna dan bentuk lain, sesudah kekalahan mereka, biar sisa-sisa imbas negatif dari kekalahan sanggup terkikis.

Fungsi pakaian berdasarkan yariat Islam, yakni sanggup memberi dampak spikologis bagi yang melihatnya. Para hakim di beberapa negara menggunakan wig antara lain guna memberi kesan wibawa di hadapan yang hadir dipersidangan. Di Indonesia contohnya ada yang senagja menggunakan serban biar memberi kesan kesalehan atau ketekunan beragama. Ada juga kalung dilehernya untuk mengesankan paling tidak dihadapan sebayanga bahwa ia yaitu anak muda yang gaul dan funky.

Fungsi pakaian antara lain sebagai busana pokok, juga sebagai pembeda atau pengenal. Sekolah-sekolah sekarang memilikis seragam identitas yang berbeda satu dengan yang lainnya. Begitulah fungsi pakaian sebagai pembeda dan pengenal.

Agama memperkenalkan pula pakaian-pakain khusus baik untuk pakaian rumah, atau untuk acara beribadah. Dalam anutan Islam, dikala melakukan ibadah haji atau umrah ada pakain-pakain khusu buat laki-laki yakni yang tidak berjahit. Dan perempuan tidak diperkenankan menutup wajahnya

Pakaian yaitu produk budaya, sekaligus tuntunan agama dan moral. Dari sini lahir apa yang dinamai pakaian tradisonal, tempat dan nasional, juga pakain resmi untuk perayaan tertentu dan pakaian tertuntu untuk profesi tertentu, serta pakaian untuk beribadah. Namun perlu dicatat bahwa sebagain dari tuntunan agama pun lahir dari budaya masyarakat. Karena agama sangat mempertimbangan kondisi masyarakat sehingga menimbulkan adab istiadat yang tiak bertentangan dengan nilai-nilainya sebagai salah satu pertumbangan hukum.

Maka tidak mustahil, bahwa bentuk pakaian yang ditetapkan atau dianjurkan oleh suatu agama, justru lahir dari budaya yang berkembang dikala itu. Namun yang terperinci moral, cita rasa keindahan, dan sejarah bangsa, ikut serta membuat ikatan-ikatan khusus bagi anggota masyarakat yang antara lain melahirkan bentuk pakaian dan warna warni favorit. Tetapi ada masyarakat yang mengedepankan pada unsur keindahannya dan menomoruakan, kalau enggan berkata mengabaikan, sisi moralitasnya dan ada pula yang sebaliknya.

INFO LOWONGAN KERJA TERBARU KLIK DISINI

Iklan Atas Artikel


Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2


Iklan Bawah Artikel