INFO LOWONGAN KERJA TERBARU KLIK DISINI

Putra Lokan

Cerita Rakyat dari Pulau Bintan, Riau

Lokan, homogen kerang air tawar.


Tersebutlah seorang raja yang berkuasa di negeri Bintan yang subur dan makmur. Namun kerajaan ini belum mempunyai putra mahkota.

Pada suatu hari, baginda raja menerima khabar besar hati bahwa istrinya sedang hamil. Singkat cerita, tibalah saatnya permaisuri untuk melahirkan. Namun, kegembiraan sirna berganti dengan kekecewaan. Ternyata permaisuri melahirkan seekor lokan. Dengan muka memerah menahan murka, baginda berkata, "Sungguh memalukan, permaisuri pembawa sial. Aku menginginkan putra yang gagah, ternyata ia memberiku seekor lokan".

Baginda memerintahkan kepada pengawalnya biar permaisuri di buang ke hutan. Di hutan, permaisuri bertemu dengan seorang nenek. Si nenek sungguh terkejut melihat orang yang tak dikenalnya.

"Jangan khawatir, Nek!", kata permaisuri.

"Anak ini siapa?", tanya si nenek.

"Hamba tersesat, sudilah kiranya hamba menumpang di rumah nenek," jawab permaisuri.

Akhirnya, si nenek mendapatkan kehadiran permaisuri untuk tinggal bersamanya. Selama delapan belas tahun, Putra Lokan dan permaisuri hidup di sana. Pada suatu malam ketika bulan purnama, lokan itu berubah jadi seorang anak yang tampan dan gagah. Permaisuri dan si nenek terkagum-kagum dibuatnya.

Menyadari keheranan keduanya, si cowok berkata,"Janganlah bunda dan nenek menjadi heran. Hamba yakni putra bunda permaisuri yang lahir dengan wujud seekor lokan yang menyebabkan bunda menjadi sengsara."

Permaisuri eksklusif memeluk anaknya. Selanjutnya, permaisuri mengajak Putra Lokan kembali ke Bintan untuk menjenguk ayahnya. Setelah menempuh perjalanan yang jauh, mereka tiba di negeri Bintan. Mereka membangun pondok di pinggir kota untuk tinggal sementara. Ketika itu, terdengar khabar bahwa Bendahara mengambil alih kedudukan baginda raja. Betapa terkejutnya permaisuri mendengar isu tersebut. Hal tersebut diberitahukan kepada Putra Lokan. Dengan segera, ia menuju istana hendak menghancurkan kekuasaan Bendahara. Singkat cerita, Bendahara berhasil dikalahkan dan negeri Bintan dikuasainya. Selanjutnya Putra Lokan menyelamatkan baginda raja.

"Terima kasih, saya berhutang nyawa padamu, hai anak muda. siapakah engkau sesungguhnya?"

"Coba lihat siapa yang tiba ke sini menghadap tuanku," putra Lokan berkata sambil menunjuk ke arah permaisuri.

"Dinda permaisuri!" Baginda Raja setengah berteriak.

"Kanda," permaisuri bersujud dan jatuh di pangkuan baginda. "Kanda, dialah putra lokan kita yang lahir delapan belas tahun yang lalu."

"Ayahanda," putra lokan menyembah.

Baginda raja menepuk-nepuk pundak putra mahkota dan membimbingnya. Putra Lokan yang dahulu menjadi bencana, kini jadi penolong di kala kesusahan. Putra Lokan yang memisahkan raja dan permaisuri, kini justru mempertemukan keduanya. Akhirnya mereka kembali ke istana dengan bahagia.

========
Kategori kisah : Dongeng
Asal : Kepulauan Riau

Pesan moral :
Janganlah membenci sesuatu yang kelihatannya buruk, sebab sanggup jadi oleh Tuhan beliau diberi keistimewaan.

Sumber :
Kumpulan kisah rakyat Nusantara terpopuler. hal. 23, 24, 25 (2009).

INFO LOWONGAN KERJA TERBARU KLIK DISINI

Iklan Atas Artikel


Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2


Iklan Bawah Artikel