Pasar Bubrah Di Gunung Merapi
Cerita Mitos .Pasar Bubrah Yang Ada Di Gunung Merapi.
.
Siapa yang tak kenal dengan Gunung Merapi? Gunung yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta ini memang sangat populer di indonesia sebab cukup aktif dalam hal erupsi. Tidak hanya itu saja, gunung ini juga populer sebab banyak sekali macam mitos dan misteri yang dimilikinya.
.
Dalam dunia mistis, Gunung Merapi dianggap sebagai salah satu pusatnya kerajaan jin di Indonesia. Gunung ini juga punya kaitan yang sangat erat dengan bahari selatan Jawa. Terdapat beberapa tempat di gunung ini yang dianggap angker, dari mulai lereng hingga kawah di puncaknya. Sebelum membahas lebih jauh mengenai misterinya, mari simak terlebih dahulu profil dari Gunung Merapi.
.
Gunung Merapi merupakan gunung yang berada di wilayah Kabupaten Sleman, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali, serta Kabupaten Klaten. Gunung ini mempunyai ketinggian 2.968 m di atas permukaan laut. Sejak tahun 2004, daerah hutan di sekitar puncaknya dijadikan sebagai Taman Nasional Gunung Merapi.
.
Gunung Merapi termasuk dalam gunung api paling aktif di dunia. Tercatat gunung ini sudah meletus sebanyak 68 kali sejak tahun 1548. Menurut para ahli, gunung ini sanggup meletus atau mengalami erupsi setiap dua hingga 5 tahun sekali.
.
Tempat Angker di Gunung Merapi
.
Seperti disinggung di atas, Gunung Merapi mempunyai beberapa lokasi yang dianggap angker. Lokasi tersebut terbentang dari mulai hutan, lereng, hingga puncak gunungnya. Para penduduk di sana sangat menghormati tempat tersebut dan kita dihentikan untuk menebang pohon, mengambil rumput, memindahkan, hingga merusak benda-benda yang ada di daerah tersebut.
.
Selain larangan acara tersebut, kita juga tidak boleh berbicara kotor atau berbuat maksiat di tempat tersebut. Jika melanggar, maka biasanya akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Berikut ialah beberapa tempat menyeramkan yang ada di Gunung Merapi.
.
Pasar Bubrah
.
Pasar Bubrah.
.
Tempat menyeramkan yang paling populer di Gunung Merapi ialah Pasar Bubrah. Pasar Bubrah merupakan sebuah punggung bukit yang sempurna berada di bawah kawah Merapi. Keadaan di lokasi ini cukup datar dan didominasi dengan bebatuan sisa letusan terdahulu. Di lokasi ini juga tidak terdapat pepohonan tinggi besar.
.
Jaraknya yang hanya satu kilometer sebelum kawah puncak Merapi menciptakan Pasar Bubrah menjadi lokasi favorit untuk beristirahat. Banyak pendaki yang mendirikan tenda di sini untuk bermalam dan menunggu matahari terbit keesokan harinya. Nah saat malam hari itulah para pendaki biasanya mendengar bunyi riuh di lokasi tersebut.
.
Suara riuh tersebut menyerupai dengan acara jual beli yang terjadi di pasar. Tidak hanya itu saja, bunyi alunan gamelan dan gending jawa juga terkadang sayup-sayup terdengar di antara keriuhan tersebut. Para masyarakat juga percaya jikalau bebatuan yang berantakan di lokasi tersebut merupakan warung dan meja makannya para makhluk halus pengunjung pasar tersebut.
.
Tidak sedikit dari pendaki yang menginap di Pasar Bubrah pernah melihat penampakan banyak sekali makhluk gaib. Beberapa di antaranya ialah penampakan perempuan berambut panjang yang bergelantungan di bukit, atau makhluk mistik yang menyamar sebagai pendaki lain dengan atribut lengkap namun berjalan melayang.
.
Sosok keraton khas jawa juga sering muncul di lokasi ini. Sosok tersebut biasanya ialah para penjaga keraton dan nyai sinden dengan pakaian tradisionalnya yang khas. Bahkan ada juga yang pernah melihat pasukan perang tradisional dengan peralatan yang lengkap.
.
Gunung Wutoh dan Kawah Merapi
.
Kawah Merapi
Gunung Wutoh juga dianggap sebagai tempat yang cukup menyeramkan di Gunung Merapi. Lokasi tersebut dipercaya sebagai pintu gerbang utama menuju Keraton Merapi yang terletak di kawah puncaknya. Masyarakat percaya jikalau Gunung Wutoh ini dijaga oleh makhluk halus yang berjulukan “Nyai Gadung Melati”.
.
Nyai Gadung Melati merupakan pemimpin pasukan Keraton Merapi dan mempunyai kiprah untuk melindungi lingkungan serta binatang ternak yang ada di kawasannya. Nyai Gadung Melati seringkali menampakkan diri dalam mimipi penduduk sekitar Gunung Merapi dengan mengenakan pakaian berwarna hijau daun melati. Mimpi itu biasanya dianggap sebagai menunjukan akan terjadi letusan dalam waktu dekat.
.
Tempat Angker Lainnya
.
Selain tiga lokasi di atas, masih banyak tempat lainnya di Gunung Merapi yang dianggap menyeramkan dan tersebar di banyak sekali wilayah. Tempat-tempat tersebut di antaranya ialah Bukit Turgo, Telaga putri, Muncar, Goa Jepang, Plawangan, Bebeng, Ringin Putih, Umbul Temanten, dan Watu Gajah.
.
Beberapa hutan juga dianggap mempunyai aura mistis yang sangat berpengaruh menyerupai Hutan Gamelan dan Bingungan serta Hutan Pijen dan Blumbang. Hutan Patuk Alap-alap juga dianggap menyeramkan sebab dipercaya sebagai tempat penggembalaan ternak milik Keraton Merapi.
.
Keraton Merapi
.
Di atas telah banyak disinggung jikalau Gunung Merapi dikuasai oleh kerajaan mistik yang sering disebut sebagai Keraton Merapi. Keraton Merapi ini sudah ada sejak jaman Keraton Mataram. Bedanya, Keraton Merapi semuanya dihuni dan dikendalikan oleh bangsa jin.
.
Keraton Merapi dikenal mempunyai relasi yang erat dengan Keraton Mataram pada masa lampau. Bahkan ada sebuah dongeng yang menyampaikan jikalau Keraton Merapi membantu Kerajaan Mataram untuk mengalahkan Kerajaan Pajang dengan cara menewaskan pasukan Kerajaan pajang lewat letusannya.
.
Keraton Merapi mempunyai banyak tokoh populer yang namanya sudah tidak gila lagi di pendengaran penduduk sekitar Merapi. Berikut ialah beberapa tokoh yang dipercaya sebagai penghuni dari Keraton Merapi:
.
1.Eyang Merapi
.
Eyang Merapi merupakan seorang raja alias pemimpin dari para makhluk mistik yang mendiami Keraton Merapi.
.
2.Eyang Sapu Jagad
.
Eyang Sapu Jagad merupakan penunggu kawah Merapi dan menjadi pengambil keputusan apakah Merapi akan meletus atau tidak. Eyang Sapu Jagad mempunyai dua orang panglima yang berjulukan Kyai Grinjing Wesi dan Kyai Grinjing Kawat.
3.Eyang Megantara
.
Eyang Megantara merupakan salah satu tokoh pemuka yang tinggal di puncak Merapi. Tugasnya ialah untuk mengendalikan cuaca dan mengawasi daerah sekitar Merapi.
4.Nyi Gadung Melati
.
Seperti diulas di atas, Nyi Gadung Melati merupakan pimpinan para pasukan perempuan Keraton Merapi dan bertugas untuk menjaga kesuburan flora dan juga menjaga binatang ternak di sekitar Gunung Merapi.
.
5.Eyang Antaboga
.
Tokoh selanjutnya ialah Eyang Antaboga yang ditugaskan untuk menjaga keseimbangan gunung biar tidak hingga karam ke dalam bumi.
.
6.Kyai Petruk
.
Kyai Petruk bertanggung jawab terhadap keselamatan penduduk Merapi. Ia ditugaskan untuk memberi tahu warga saat akan terjadi letusan sehingga mereka sanggup menyelamatkan diri.
.
7.Kyai Sapu Angin
.
Kyai sapu Angin merupakan salah satu pimpinan roh halus yang bertugas untuk mengatur arah angin.
.
8.Kyai Wola Wali
.
Kyai Wola Wali merupakan salah satu tokoh yang tinggal di istana Keraton Merapi. Tugasnya ialah untuk menjaga dan membersihkan teras Keraton Merapi.
.
Kartadimejo
Selain sebagai komandan pasukan, Kartadimejo juga bertugas untuk menjaga ternak dan satwa yang ada di gunung. Ia juga sering memperlihatkan gosip mengenai waktu terjadinya letusan kepada para penduduk di sekitar Gunung Merapi.
.
Nah itulah banyak sekali macam mitos dan juga misteri yang banyak diperbincangkan mengenai Gunung Merapi. Banyak orang yang percaya dengan mitos tersebut namun tidak sedikit pula yang menganggapnya hanya mitos. Orang-orang yang tidak percaya biasanya melihat banyak sekali fenomena tersebut dari sisi ilmiah.
.
Sebagai contoh, bunyi riuh yang terjadi di Pasar Bubrah merupakan imbas dari angin malam yang bertiup dengan kencang di daerah tersebut. Angin tersebut bertiup kencang dari bawah melewati lereng-lereng sehingga akan menghasilkan fenomena bunyi yang berisik menyerupai layaknya keadaan di sebuah pasar.
.
Selain itu, keberadaan tempat-tempat yang dianggap menyeramkan tersebut juga merupakan cara nenek moyang kita biar kita tidak merusak alam. Dengan adanya larangan menebang pohon dan semacamnya, maka secara otomatis wilayah tersebut akan tetap asri dan akan menopang kehidupan penduduk di sekitarnya dengan baik.
