INFO LOWONGAN KERJA TERBARU KLIK DISINI

Lima Mitos Di Gunung Ceremai


Lima Mitos di Gunung Ciremai
.
Gunung Ciremai termasuk ke dalam daerah Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC). Gunung Ciremai yang merupakan gunung tertinggi di Jawa Barat mempunyai ketinggian 3.078 Mdpl.
.
Secara administratif termasuk dalam wilayah tiga kabupaten, yakni Kabupaten Cirebon, Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat.
.
Gunung ini mempunyai kawah ganda. Kawah barat yang beradius 400 m terpotong oleh kawah timur yang beradius 600 m. Pada ketinggian sekitar 2.900 m dpl di lereng selatan terdapat bekas titik letusan yang dinamakan Gowa Walet.
.
Seperti umumnya gunung-gunung tinggi lainnya di Indonesia, gunung Ciremai yang berjarak lebih kurang 25 km arah selatan kota Cirebon ini juga mempunyai bermacam-macam mitos. Berikut mitos-mitos yang melingkupi kemisteriusan gunung Ciremai.
.
1. Tempat Bermusyawarahnya Para Wali.
.
Masyarakat yang tinggal di lingkungan sekitar Gunung Ciremai meyakini gunung itu ialah lokasi pertemuan para Wali Songo. Mitos bahwa Gunung Ciremai merupakan tempat pertemuan para wali sepertinya relevan dengan nama Gunung Ciremai itu sendiri yang berasal dari kata "cerem/pencereman" yang berarti perundingan/musyawarah.
.
Banyak orang yang percaya kalau jalur pendakian gunung Ciremai melalui pos Linggar Jati ialah jalur yang dahulu digunakan Wali Songo untuk menuju Batulingga. Konon Wali Songo dalam melaksanakan perjalanan mendaki gunung Ciremai di pandu oleh kakeknya Sunan Gunung Jati, salah seorang anggota Wali songo yang tinggal di Cirebon. Pendakian dimulai dari desa Linggar Jati, dan Pos Cibunar ialah tempat pertama rombongan Wali Songo beristirahat.
.
Medan pendakian lewat jalur ini memang populer paling sulit di banding dengan jalur-jalur lain mirip dari Palutungan maupun Majalengka. Sampai-sampai kakek Sunan Gunung Jati kelelahan (maklum alasannya efek usia) pas dipertengahan gunung.
.
Kakek Sunan gunung Jati hasilnya tetapkan untuk tidak meneruskan pendakiannya dan menentukan beristirahat dan mempersilahkan rombongan Wali Songo untuk meneruskan pendakian dengan ditemani oleh empat orang pengawal sang kakek.
.
Kakek Sunan Gunung Jati menentukan istirahat sembari duduk bersila di atas kerikil besar. Batu inilah yang kini di kenal dengan sebutan Batu Lingga. Karena saking lamanya duduk untuk berkhalwat, sampai-sampai kerikil tempat duduk ini meninggalkan bekas dan berbentuk daun waru atau jantung.
.
Kakek Sunan Gunung Jati hingga usang di tengah gunung Ciremai alasannya hingga Walisongo sudah turun, Sang Kakek tidak mau ikut turun dikarenakan malu. Karenanya ada yang menyebutnya Satria Kawirangan.
.
Di pecahan atas dari Pos Batu Lingga ada pos Sangga Buana, kalau di perhatikan pohon-pohonnya berbentuk unik. Yakni pucuknya meliuk ke arah bawah semua. Konon para pengawal Sang Kakek yang mestinya menemani Wali Songo ternyata juga tidak besar lengan berkuasa meneruskan pendakian.
.
Akhirnya mereka setuju untuk mengikuti jejak Sang Kakek. Dan sebagai penghormatan kepada Sang Kakek, mereka membungkukkan badannya ke bawah ke arah Sang Kakek beristirahat. Para pengawal inilah yang konon berkembang menjadi pepohonan yang pucuk-pucuknya meliuk ke bawah.
.
Sampailah rombongan Wali Songo di bawah puncak 1 ciremai bertepatan dengan waktu sholat ashar tiba. Wali Songo pun menunaikan sholat jamaah ashar di bawah puncak satu. Usai sholat ashar rombongan Walisongo tetapkan untuk istirahat dan makan bersama.
.
Namun saat akan mulai memasak, ternyata semua persediaan lauk pauk dan bumbu-bumbunya sudah habis. Cuma ada garam dapur saja yang tersisa. Mungkin inilah yang menjadi asal permintaan nama Puncak Pengasinan yang merupakan puncak 2 gunung Ciremai. Dinamakan sebagai Puncak Pengasinan alasannya para wali Songo cuma makan nasi dengan garam yang asin rasanya.
.
Perjalanan Wali Songo pun di lanjutkan hingga ke puncak 1. Dan untuk menghormati Kakek dari Sunan Gunung Jati, Wali Songo berdo'a memohon petunjuk kepada Allah bagaimana cara penghormatan bagi Sang kakek yang sudah bersusah payah ikut memandu pendakian ini. Dengan Izin dan Kuasa Allah SWT, puncak tempat Wali Songo bangun amblas ke dalam hingga kedalaman yang sejajar dengan tempat Kakek Sunan Gunung Jati beristirahat di Batu Lingga.
.
Sekitar tahun 1521-1530, Sunan Gunung Jati diyakini kembali bertapa di puncak gunung Ciremai. Ketika itu bangsa Portugis begitu besar lengan berkuasa menekan para ulama, pejuang dan rakyat kecil. Menjelang peperangan, Sunan Gunung Jati naik ke puncak Ciremai sendirian untuk bertapa, menyendiri dan bermunajad kepada Tuhan.
.
Dari hasil munajad inilah yang diyakini menciptakan Sunan Gunung Jati memerintahkan Falatehan untuk menyerbu pasukan Portugis di Sunda Kelapa yang mengakibatkan hengkangnya Portugis dari tanah Jawa..
.
2.Nyi Linggi Dan Dua Ekor Macan Tutul
.
Satu mitos yang selalu menjadi perbincangan masyarakat sekitar Gunung Ciremai ialah misteri Nyi Linggi dan dua macan kumbang. Menurut salah satu juru kunci Ciremai, sehabis Sunan Gunung Jati tidak bertapa di Batulingga, maka Nyi Linggi tiba ke tempat tersebut menggantikan Sunan Gunung Jati.
.
Namun kedatangan Nyi Linggi ke Batulingga tidak sendirian, ia ditemani oleh dua ekor hewan kesayangannya yaitu macan tutul. Kedatangan Nyi Linggi ke Batulingga ingin mendapat ilmu kedigdayaan.
.
Tapi sayangnya Nyi Linggi gagal memperoleh ilmu yang diinginkan. Nyi Linggi meninggal dunia di Batulingga sementara pengiringnya yaitu dua ekor macan tutul itu hilang entah ke mana. Kabarnya sehabis insiden itu insiden ajaib sering terjadi di sekitar Batulingga yaitu munculnya sosok Nyi Linggi dan dua ekor macan tutulnya.
.
3.Singgasana Nyi Pelet
.
Konon, Gunung Ceremai dipercaya sebagai singgasana kerajaan Nini Pelet. Menurut Masruri dalam bukunya berjudul: Rahasia Pelet, Nini Pelet ini merupakan tokoh yang mempunyai kesaktian hebat, khususnya di bidang percintaan. Dia ialah tokoh yang merebut kitab "Mantra Asmara" ciptaan tokoh sakti berjulukan Ki Buyut Mangun Tapa.
.
Salah satu isi dari ajian dalam kitab tersebut ialah ilmu "Jaran Goyang" yang dikenal ampuh mengikat hati lawan jenis. Uniknya, ilmu itu hingga kini masih dipelajari oleh kebanyakan orang, terutama para paranormal.
.
Sementara itu, Ki Buyut Mangun Tapa, si pencipta ilmu "Jaran Goyang", sehabis meninggal dimakamkan di Desa Mangun Jaya, Blok Karang Jaya, Indramayu, Jawa Barat. Untuk Masyarakat di sekitar makam itu meyakini sering muncul harimau siluman yang dipercaya peliharaan ki buyut. Konon, harimau itu sering muncul pada tengah malam, khususnya malam Jumat Kliwon dan Selasa Legi.
.
Konon kabarnya Gunung Ceremai menjadi sarang harimau bermata satu. Menurut legenda makhluk itu merupakan tunggangan sekaligus sekutu dari Nini Pelet. Kabarnya, harimau bermata satu itu tinggal di antara rimbun ranting kering yang ibarat goa di gunung itu. Dari tempat itu sanggup terlihat hamparan langit dan awan yang luas. Tak hanya itu, latar gunung Slamet pun sanggup terlihat terang dari tempat itu.
.
4. Jalak Hitam dan Tawon Hitam
.
Ketika perjalanan sudah mencapai Pengalap atau pos VI, berarti pendakian telah mencapai separuh. Dan harus berhati-hati jikalau sudah memasuki Pengalap atau pos VI. Pengalap berarti jemputan. Di pos Pengalap setiap pendaki akan didatangi dua hewan yang hingga kini masih menjadi misteri keberandaannya yaitu Jalak Hitam dan Tawon Hitam. Sampai kini tidak ada seorangpun yang tahu mengapa Jalak Hitam selalu mengiringi pendaki dari Pengalap ke Seruni. Dan juga Tawon Hitam yang selalu tiba mengganggu.
.
5. Larangan Membuang Air Seni
.
Salah satu mitos yang berkembang soal gunung Ceremai ialah larangan membuang air seni ke tanah. Biasanya pantangan itu diberitahu oleh kuncen gunung Ceremai kepada para pendaki sebelum melanjutkan perjalanannya.
.
Konon, jikalau tak dituruti akan mendapat bala sehingga para pendaki yang mempercayai pantangan tersebut membuang air seninya kedalam botol atau plastik. Karenanya tak heran sepanjang jalur pendakian gunung Ciremai banyak dahan dan ranting pohon yang digantungi plastik atau botol plastik yang berisi air seni.
.
Pantangan tersebut ujung-ujungnya berdampak pada kerusakan alam gunung Ciremai. Bayangkan dalam beberapa tahun kedepan, berapa banyak pendaki yang akan naik ke gunung ciremai ?. Berapa orang yang percaya pantangan itu dan akan buang air seni dalam botol dan plastik ?. Berapa banyak pula sampah-sampah plastik yang akan bertambah dan merusak ke asrian alam gunung Ciremai ?.
.
Itulah sebagian kecil mitos-mitos perihal gunung Ciremai. Masih banyak mitos lain yang beredar di masyarakat mirip mitos pos Kuburan Kuda, yang dipercaya merupakan kuburan dua kuda tentara Jepang di masa penjajahan. Jika melewati daerah ini sering terdengar ringkikan kuda tanpa ada wujudnya.
.
Ada pula mitos pos Papa Tere yang dianggap menakutkan alasannya pernah terjadi pembunuhan terhadap seorang anak oleh ayah tirinya. Mitos pos Sangga Buana dan Pengasungan juga dikabarkan menakutkan alasannya sering terdengar derap langkah kaki para serdadu Jepang. Menurut cerita, tempat ini dulunya menjadi tempat pembuangan tawanan perang dari Indonesia.
.
Belum lagi mitos-mitos yang dikisahkan dari pengalaman para pendaki gunung mirip penampakan kuntilanak, Orang tinggi besar, kakek-kakek jaman dulu, bunyi ajaib angin badai, semua korek api tidak sanggup menyala dan masih banyak lagi insiden tidak masuk nalar lainnya sehingga yang menimbulkan mitos-mitos baru.
.
Cerita gaib dari verbal ke verbal ini memang sukar diuji kebenarannya. Dan misteri gunung Ciremai mungkin selamanya akan tetap tak terungkap. Tetapi tidak ada salahnya kita mengetahui cerita-cerita tersebut. Bukan untuk diyakini apalagi ditakuti tetapi untuk menambah wawasan kekayaan tradisi suatu masyarakat.
.
Kepercayaan masyarakat setempat menjadi warna tersendiri saat berkaitan dengan beredarnya dongeng misteri Gunung Ciremai. Bagaimanapun keadaannya, percaya atau tidak semua itu kembali kepada fatwa dan evaluasi masing-masing.
.
Satu hal yang harus dihargai dari mitos gunung Ciremai ini ialah posisinya sebagai salah satu kekayaan dongeng rakyat di Jawa Barat. Sebuah khazanah kekayaan dongeng atau budaya lisan yang tetap harus dihargai dan dipelihara keasriannya.

INFO LOWONGAN KERJA TERBARU KLIK DISINI

Iklan Atas Artikel


Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2


Iklan Bawah Artikel