Kucing Kurus Kucing Gemuk
Dahulu kala, hidup seorang perempuan bau tanah yang miskin. Tubuhnya kurus alasannya yaitu ia hanya makan seadanya. Wanita itu memelihara seekor kucing yang sama kurusnya.
Pada suatu hari, si kucing kurus bertemu dengan seekor kucing yang gemuk, dengan bulu yang tebal dan indah. “Hai, teman”, kata si kurus. “Kau gemuk dan sehat. Pasti kamu ini kucing yang paling senang di seluruh dunia. Jangan-jangan kamu berpesta tiap hari.””
Kucing gemuk memperhatikan kucing kurus yang gres ditemuinya itu. “Benar,” katanya.”Aku makan dari meja makan raja. Kau tahu, makanan apa saja ada di sana.’
“Kau peliharaan raja?” tanya si kurus kagum.
“Oh, bukan,” kata si gemuk. “Tapi tiap kali makanan dihidangkan di meja makan raja, saya mengambil sedikit makanan yang kusukai.
“Kadang-kadang saya menerima ayam goreng, daging sapi asap atau ikan bakar. Malah saya pernah minum kaldu dari mangkuk raja.”
Kucing kurus membayangkan meja makan yang penuh hidangan yummy yang belum pernah dilihatnya. Ia ingin sanggup merasakan makanan itu. “Besok saya ajak kamu ke sana,” kata si gemuk.
Kucing kurus bercerita kepada majikannya dengan penuh semangat. Tapi perempuan bau tanah itu malah menjadi sedih. “Jangan pergi ke istana dan mencuri makanan raja. Kalau tertangkap, niscaya kamu celaka,” kata perempuan itu.
Kucing kurus tidak menghiraukan nasihat perempuan tua. “Si gemuk makan di sana tiap hari, dan ia tidak pernah tertangkap,” begitu pikirnya. “Kalau beliau bisa, saya juga niscaya bisa.” Esok harinya kucing kurus pergi dengan kucing gemuk ke istana.
Pada hari sebelumnya, beberapa kucing yang mencuri makanan telah menciptakan meja makan berserakan sehingga raja murka besar. “Sudah saatnya kita membersihkan istana dari kucing. Tangkap semua kucing di istana dan aturan mati!” perintah raja.
Kucing gemuk memperingatkan kucing kurus perihal perintah raja itu. Mereka berdua menyelinap ke istana dengan hati-hati. Ketika hingga di meja makan, mereka menunggu di bawah meja hingga tidak ada orang kemudian lalang di sekitar meja.
Sudah tidak terlihat orang di sekitar meja makan sekarang. Si gemuk melompat ke atas meja. Si kurus mengikuti. Si gemuk mengambil paha ayam goreng yang besar kemudian segera lari ke luar istana. Si kurus mengambil ikan bakar.
Ia akan melompat dari meja, tapi ia melihat mangkuk sup penuh kaldu yang baunya luar biasa sedap. Ia menghampiri mangkuk sup dan merasakan sedikit. Ternyata supnya enak sekali. Si kurus minum sedikit lagi, kemudian sedikit lagi.
Saking enaknya kuah sup itu, si kurus lupa bahwa ia menghadapi bahaya. Tiba-tiba, “Dapat!” Sebuah tangan menangkap lehernya dan si kurus dibawa ke luar ruang makan.
Wanita bau tanah menunggu di rumah dengan cemas. Ketika malam datang dan si kurus tidak pulang, ia tahu bahwa kucingmya tidak akan pernah kembali. “Seandainya kamu puas dengan makanan yang kamu sanggup dengan jujur, kamu masih hidup sekarang,” keluhnya sedih.
ika Anda menyukai Cerita Rakyat Kucing Kurus Kucing Gemuk, Anda sanggup membagikannya ke Twitter, Facebook, Google+, Pinterest atau ke situs lainnya (tentunya menyertakan link balik ke http://direktoricerita.blogspot.co.id/).
Pada suatu hari, si kucing kurus bertemu dengan seekor kucing yang gemuk, dengan bulu yang tebal dan indah. “Hai, teman”, kata si kurus. “Kau gemuk dan sehat. Pasti kamu ini kucing yang paling senang di seluruh dunia. Jangan-jangan kamu berpesta tiap hari.””
“Kau peliharaan raja?” tanya si kurus kagum.
“Oh, bukan,” kata si gemuk. “Tapi tiap kali makanan dihidangkan di meja makan raja, saya mengambil sedikit makanan yang kusukai.
“Kadang-kadang saya menerima ayam goreng, daging sapi asap atau ikan bakar. Malah saya pernah minum kaldu dari mangkuk raja.”
Kucing kurus membayangkan meja makan yang penuh hidangan yummy yang belum pernah dilihatnya. Ia ingin sanggup merasakan makanan itu. “Besok saya ajak kamu ke sana,” kata si gemuk.
Kucing kurus bercerita kepada majikannya dengan penuh semangat. Tapi perempuan bau tanah itu malah menjadi sedih. “Jangan pergi ke istana dan mencuri makanan raja. Kalau tertangkap, niscaya kamu celaka,” kata perempuan itu.
Kucing kurus tidak menghiraukan nasihat perempuan tua. “Si gemuk makan di sana tiap hari, dan ia tidak pernah tertangkap,” begitu pikirnya. “Kalau beliau bisa, saya juga niscaya bisa.” Esok harinya kucing kurus pergi dengan kucing gemuk ke istana.
Pada hari sebelumnya, beberapa kucing yang mencuri makanan telah menciptakan meja makan berserakan sehingga raja murka besar. “Sudah saatnya kita membersihkan istana dari kucing. Tangkap semua kucing di istana dan aturan mati!” perintah raja.
Kucing gemuk memperingatkan kucing kurus perihal perintah raja itu. Mereka berdua menyelinap ke istana dengan hati-hati. Ketika hingga di meja makan, mereka menunggu di bawah meja hingga tidak ada orang kemudian lalang di sekitar meja.
Sudah tidak terlihat orang di sekitar meja makan sekarang. Si gemuk melompat ke atas meja. Si kurus mengikuti. Si gemuk mengambil paha ayam goreng yang besar kemudian segera lari ke luar istana. Si kurus mengambil ikan bakar.
Ia akan melompat dari meja, tapi ia melihat mangkuk sup penuh kaldu yang baunya luar biasa sedap. Ia menghampiri mangkuk sup dan merasakan sedikit. Ternyata supnya enak sekali. Si kurus minum sedikit lagi, kemudian sedikit lagi.
Saking enaknya kuah sup itu, si kurus lupa bahwa ia menghadapi bahaya. Tiba-tiba, “Dapat!” Sebuah tangan menangkap lehernya dan si kurus dibawa ke luar ruang makan.
Wanita bau tanah menunggu di rumah dengan cemas. Ketika malam datang dan si kurus tidak pulang, ia tahu bahwa kucingmya tidak akan pernah kembali. “Seandainya kamu puas dengan makanan yang kamu sanggup dengan jujur, kamu masih hidup sekarang,” keluhnya sedih.
***
ika Anda menyukai Cerita Rakyat Kucing Kurus Kucing Gemuk, Anda sanggup membagikannya ke Twitter, Facebook, Google+, Pinterest atau ke situs lainnya (tentunya menyertakan link balik ke http://direktoricerita.blogspot.co.id/).